Kaya wangi tembakau, sarat aroma cinta. Sebuah tagline yang memikat dari novel Gadis Kretek. Belajar dari novel dengan memahaminya melalui sudut pandang sejarah industri kretek hingga diadaptasi menjadi serial pertama Indonesia di Netflix.
FROYONION.COM - Para sastrawan Indonesia telah melahirkan karya-karya fenomenal yang tak lepas dari sejarah panjang masa lalu. Salah satunya novel karya Ratih Kumala yang berjudul Gadis Kretek.
Banyak yang menarik dari novel ini namun yang saya highlight mengenai tragedi cinta dan persaingan dagang rokok kretek antara Idroes Moeria VS Soedjagad. Kisah mereka berlangsung dari masa lalu namun dampaknya terasa hingga masa kini.
Permintaan Soeraja; Pemilik Kretek Djagat Raja
Berawal dari permintaan Romo yang sedang sekarat yaitu Pak Raja kepada anak-anaknya; Lebas, Mas Tegar dan Mas Karim untuk menemukan Jeng Yah. Napak tilas kisah hidup Pak Raja inilah yang membawa mereka menelusuri sejarah keluarga dan sejarah bisnis pabrik Kretek Djagat Raja, merk kretek nomor 1 di Indonesia.
Berlatar di Jakarta, Kudus dan Kota M mereka mulai mencari Jeng Yah yang membawa mereka pada kisah masa lalu saat Indonesia masih dibawah pendudukan Jepang.
Melalui alur maju-mundur, novel Gadis Kretek memiliki daya pikat tersendiri dan menjadi bacaan wajib dibaca minimal sekali seumur hidup.
Berikut Alasan kenapa Harus Baca "Gadis Kretek" Karya Ratih Kumala:
1. Perkembangan Industri Kretek di Indonesia
Berawal dari visi seorang Idroes Moeria yang ingin menjadi pengusaha kretek ia memulai bisnisnya ketika pendudukan Belanda digantikan pendudukan Jepang. Idroes awalnya seorang pelinting klobot Pak Trisno namun ketika Jepang menduduki Indonesia, usaha klobot Pak Trisno diambil alih Jepang.
Melalui sisa-sisa tabungan yang ada, Idroes membeli mbako yang tersisa dari Pak Trisno dan dibuatnya sendiri klobot dengan merk dagangnya yaitu Klobot Djojobojo dan Klembak Menjan Djojobojo yang ia jual di pasar dan di toko obat.
Saat Idroes bebas setelah di tangkap Jepang ke Koblen, Soerabaia, ia mendapatkan pemahaman baru bahwa masa depan rokok adalah kretek kemudian ia mengubahnya menjadi Roko Kretek Merdeka! karena pada saat itu Indonesia masih dalam euforia kemerdekaan setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Kemasan dari Rokok Kretek Merdeka! juga diputuskan Idores dengan masak-masak. Melalui pemilihan warna merah untuk papiernya, Idroes ingin memberikan apa yang dinamakan sebagai filosofi sebuah produk. Lalu dengan merk dagang Roko Kretek Merdeka! dan juga warna kertas merah yang mengartikan perjuangan bangsa Indonesia, dan betapa banyaknya darah yang telah ditumpahkan.
Setelah euforia kemerdekaan berlalu, lahirlah nama dagang kretek baru hasil inovasi Idroes dan anaknya Dasiyah yaitu Kretek Gadis yang laris manis di pasaran. Di tahun itu mendekati 1965, Dasiyah yang lebih dikenal dengan panggilan Jeng Yah adalah gadis yang jadi kembang desa, banyak yang mengincarnya namun Jeng Yah hanya cinta pada Soeraja.
Banyak yang bilang cinta boleh, goblok jangan. Tapi katanya juga, cinta itu buta, jadinya di dunia ini banyak tragedi yang terjadi karena cinta. Kisah cinta Jeng Yah dan Soeraja juga penuh tragedi. Bukan hanya Raja sudah mengetahui formula rahasia Kretek Gadis, ia juga sudah mengambil hati si Kretek Gadis alias Jeng Yah. Kepercayaan yang diberikan 100% dan kisah-kasih tak sampai ini menjadi bom waktu kehancuran si Gadis Kretek.
Indonesia yang pada masa itu sedang gencar dengan pemberantasan orang-orang yang terlibat dengan PKI. Dan Soeraja yang sedang berbisnis dengan orang-orang di partai PKI karena ingin memiliki modal sendiri untuk lamaran pernikahannya kepada Jeng Yah, berhasil dan akhirnya bisa membikin merk dagangnya sendiri dengan nama Rokok Kretek Arit Merah.
Setelah berbulan-bulan penjualan Rokok Kretek Arit Merah berjalan lancar namun tentu saja rencana hanya tinggal rencana sebab ada benci angkara dan ada pengganyangan yang tersangkut erat dengan PKI termasuk Soeraja. Ia kena imbas karena telah memproduksi Rokok Kretek Arit Merah yang dimodali PKI dan kini pupus sudah rencana pernikahan sang gadis kretek sebab Soeraja hilang entah di mana untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Urusannya jadi semakin rumit karena Idroes yang memproduksi Kretek Merdeka! dengan warna identik merah juga kena imbas karena warna merah identik dengan PKI. Bisnis kretek Idroes Moeria diujung tanduk, semua dijungkir balikkan takdir.
2. Belajar Marketing dari Karakter Idroes Moeria
Sebagai pembaca Gadis Kretek saya menaruh simpati luar biasa kepada karakter Idroes Moeria. Sosok yang visioner. Tangguh, ulet dan pantang menyerah. Karena cintanya kepada Roemaisa atau Roem membuatnya tekun belajar menulis dan membaca sebagai syarat lamaran dari Pak Juru Tulis, sang ayah dari Roem.
Novel ini sarat cinta dan makna, dari karakter Idroes akan dipahami bahwa menjadi seorang yang berhasil di masa depan itu perlu perjuangan dan pengorbanan. Kita juga bisa belajar marketing dari karakter Idroes melalui strategi penjualan rokok kreteknya.
Di dunia marketing ada istilah yang dikenal dengan marketing mix. Pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden karena mendapat inspirasi dari James Cullington di pertengahan abad 20. Konsep pemasaran ini awalnya terdiri dari 4P yaitu meliputi product, price, place dan promotion.
Dari karakter Idroes Moeria, di zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Ia sang visioner yang kreatif sudah menggunakan konsep 4P dalam strategi penjualan kreteknya. Sempat ditangkap Jepang, tidak membuat Idroes habis akal. Idroes bertahan karena cintanya pada Roem dan cita-citanya untuk mengembangkan bisnis klobotnya.
Selama dipenjarakan Jepang di Soerabaia, Idroes memperhatikan kecenderungan para perokok di sana. Ia mendapatkan hasil bahwa Klobot mulai jarang diisap terlebih lagi klembak menjan, para perokok lebih banyak mengisap rokok kretek.
Karakter Idroes Moeria yang ulet dan gigih membuatnya berhasil bertahan dan menjadi tokoh yang memiliki karakter kuat dan sulit dilupakan.
Produk yang dijual Idroes adalah kretek dengan harga yang bersaing karena bisnisnya berawal dari usahanya seorang diri yaitu Klobot Djojobojo, belum ada etiket dan selubung kemasan. Nama dagang kreteknya juga ditulisnya dengan tulisan tangannya sendiri.
Tempat pemasaran produknya adalah pasar dan toko obat. Kemudian untuk strategi penjualannya, Idroes pandai memanfaatkan momen dan situasi. Hal ini terlihat dari kepiawaian dari Idroes dengan mengganti nama dagang kreteknya sesuai situasi dan kondisi sosial, politik Indonesia masa itu.
Berawal dari Klobot Djojobojo dan Klembak Menjan Djojobojo ia kemudian menggantinya menjadi Roko Kretek Merdeka!
Tidak puas dengan itu, setelah momen kemerdekaan berlalu, Idroes terus berinovasi dengan kreteknya demi mengalahkan saingan bisnisnya Soedjagad yang suka memakai teknik amati, tiru, modifikasi (ATM) dari produk kretek Idroes.
Produk inovasinya setelah Kretek Merdeka untuk mengungguli kretek buatan Soedjagat belum ada yang berhasil di pasaran mulai dari nama dagang; Bedil, Gramofon, Tugu, 777 Pitulungan, Pentol Korek, dan Djakarta.
Di sinilah sosok Jeng Yah, anak pertama Idroes dan Roem berperan. Setelah berhasil membuat hati ayahnya senang karena hasil lintingan tingwe kreteknya dari sari kretek buatannya lebih enak dan manis. Jeng Yah mulai ikut bekerja dan menjadi kepercayaan Idroes Moeria.
Ia mewarisi kecerdasan dari ibunya dan keuletan kerja dari ayahnya dengan membuat pembukuan Merdeka! Jeng Yah juga sudah diberitahu formula rahasia kretek enak itu dari sausnya, saus untuk Kretek Merdeka!
Setelah berkali-kali gagal pada produk barunya, karakter Idroes Moeria yang ulet akhirnya mencoba-coba jalan lain mulai dari berdoa di Gunung Kawi demi menunjukkan keseriusannya pada pemodal sampai akhirnya dapat petuah untuk melibatkan anaknya dalam membuat formula saus untuk kretek dan nama dagangnya.
Dari percakapan Jeng Yah dan Idroes nantilah tercetus ide Kretek Gadis sebagai nama dagang kreteknya dan Jeng Yah yang meramu saus formulanya mendekati hasil tingwe bikinannya yang dibilang jauh lebih manis, lebih gurih, dan lebih harum. Dan tentu saja hasil penjualan Kretek Gadis melejit setelah itu.
3. Jadi Serial Pertama di Indonesia yang Tayang di Netflix
Di tahun 2022 novel ini resmi diadaptasi dan akan di tayangkan di netflix. Mengambil judul yang sama dengan bukunya, Gadis Kretek ini menjadi serial pertama dari Indonesia yang akan tayang di netflix serta dibintangi sederet artis ternama seperti Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Arya Saloka, Ario Bayu yang membuat serial ini layak dinantikan.
Adaptasi yang katanya akan segera tayang di tahun 2023 ini, disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah serta rumah produksi BASE Entertainment dan Fourcolours Films membuat banyak pecinta buku Gadis Kretek antusias menantikan hasil adaptasinya.
Novel ini bukan hanya historical fiction biasa. Perkembangan industri kretek dalam bentangan sejarah Indonesia tempo dulu menjadi daya pikat yang wajib untuk diikuti. Selain itu, belajar marketing dari karakter Idroes Moeria dan jadi series Indonesia pertama di netflix menjadi alasan-alasan kenapa kalian wajib baca buku ini.
Fiksi sejarah yang kontroversial, tragedia cinta, perkembangan industri kretek dan tentunya dengan ending plot twist kenapa di masa kini lebih eksis Rokok Kretek Djagat Raja dibandingkan Rokok Kretek Gadis, menjadi candu yang memikat untuk menyelesaikan novel ini. Bagaimana, tertarik baca? (*/)