Sering keliru karena terdengar mirip, ternyata sunblock dan sunscreen adalah kedua produk yang berbeda. Simak jawabannya di sini!
FROYONION.COM - Sunblock dan sunscreen. Siapa yang nggak tahu kedua produk itu? Demi melindungi kulit dari dampak buruk paparan sinar matahari, sunblock dan sunscreen dipercaya menangkal sinar UVA dan UVB yang berpotensi membuat kulit terbakar dan memunculkan efek penuaan dini sampai kanker kulit.
Terlebih, meningkatnya suhu panas di Indonesia hingga 36-37 derajat celcius, sebagaimana mengutip situs resmi BMKG. Sebagian orang perlahan sadar bahwa kulit juga perlu dijaga, terutama dari ancaman serius paparan sinar UVA dan UVB yang dihasilkan oleh matahari.
Untuk itu, sunblock dan sunscreen menjadi senjata ampuh untuk mencegah efek buruk tersebut dapat terjadi. Hal ini diperkuat dengan anjuran para dokter kulit maupun beauty influencer yang selalu mengingatkan pentingnya penggunaan sunblock dan suncreen terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Tapi, tahukah kalian jika sunblock dan sunscreen merupakan kedua produk yang berbeda?
BACA JUGA: CUACA PANAS BEGINI TAPI MASIH BINGUNG PILIH SUNSCREEN?
Secara fungsi, sunblock melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Sedangkan sunscreen, hanya melindungi kulit dari sinar UV. Lalu, keduanya juga memiliki cara kerja yang berbeda. Bila sunblock mampu mencegah sinar UVA dan UVB di atas permukaan kulit, maka sunscreen bekerja menyerap sinar UV dan mengeluarkannya menjadi energi panas di kulit.
Secara kandungan, baik itu sunblock dan sunscreen memiliki zat kimia yang bertujuan melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Zat kimia tersebut antara lain, oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, octinoxate, dan para-aminobenzoic acid (PABA). Sementara, sunblock terdapat kandungan mineral seperti titanium dioxide.
Meski zat-zat itu mengandung senyawa aktif yang berfungsi melindungi dan menyerap sinar UV sebelum masuk ke setiap lapisan kulit, bisa saja sebagian orang mengalami reaksi alergi dengan kondisi kulit tertentu, seperti ruam kemerahan, gatal-gatal, atau rosacea.
Uniknya, mekanisme perlindungan antara sunblock dan sunscreen juga berbeda. Seperti cara kerja sunblock yang mampu mencegah paparan sinar UVA dan UVB. Sementara sunscreen hanya melindungi dari sinar UV. Idealnya, pengaplikasian sunscreen harus menunggu 20 menit setelah dioles agar meresap, dan sunblock bisa langsung bekerja saat itu juga.
Supaya kalian mendapatkan manfaat nyata dan terhindar dari reaksi alergi akibat pemilihan sunblock dan sunscreen yang salah. Berikut adalah tips memilih sunblock maupun sunscreen yang cocok.
Kenapa begitu? Karena setiap kandungan atau zat di dalam sunblock dan sunscreen memiliki efektivitas yang berbeda dalam memblokir sinar UVA dan UVB secara sekaligus.
Zat titanium dioxide dan zinc oxide pada sunblock merupakan bahan yang umum digunakan dalam memantulkan sinar UV dan meminimalisir efek buruk sinar matahari. Namun, karena tergolong sebagai tabir surya fisik, pemakaian kedua zat ini meninggalkan noda putih atau white cast di kulit.
Sedangkan, zat avobenzone dan ethylhexyl methoxycinnamate di dalam sunscreen berkontribusi menyerap radiasi sinar matahari dan melepaskannya sebagai energi panas tak berbahaya. Sehingga bahan ini juga bermanfaat untuk merawat dan melindungi kulit dari efek penuaan dini.
2. MEMILIH SPF SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
Menurut American Academy of Dermatology, kalian dianjurkan untuk memilih SPF atau sun protection factor minimal pada tingkatan angka 30 agar perlindungan sunblock maupun sunscreen dapat berhasil secara optimal. Meski sekarang tersedia hingga SPF 50.
Benarkah semakin tinggi SPF maka semakin bagus? Persoalannya bukan terletak pada angka yang tinggi, akan tetapi lapisan yang tebal sehingga perlindungan terhadap sinar matahari juga lebih banyak. Faktanya, SPF yang tinggi juga kurang cocok bagi kulit berminyak karena meninggalkan kesan licin dan kemungkinan muncul jerawat.
3. JANGAN ABAIKAN TEKSTUR SUNBLOCK DAN SUNSCREEN
Tekstur sunblock dan sunscreen yang nggak lengket dan cepat meresap di dalam lapisan kulit menjadi pilihan yang terbaik. Sayangnya, sebagian orang masih awam terhadap pemilihan tekstur sunblock maupun sunscreen yang tepat dan berakhir kecewa.
Jadi, jika kulit kalian cenderung berminyak, pilihlah sunblock atau sunscreen bertekstur gel yang ringan dan cepat meresap. Untuk kulit kering sampai normal, varian krim bisa jadi pilihan dalam mengunci kelembapan kulit. Sebisa mungkin hindari varian semprot. Meski praktis, kandungan alkohol dapat membuat kulit semakin kering.
4. WATER RESISTANT TIDAK SAMA DENGAN WATERPROOF
Sering mendengar klaim sunblock dan sunscreen dengan keunggulan water resistant dan waterproof? Keduanya ternyata berbeda. Nggak semua sunblock dan sunscreen yang betul-betul waterproof bila terkena air. Lebih tepatnya adalah water resistant karena kandungan sunblock dan sunscreen tetap bekerja selama 40-80 menit saat berenang atau terkena keringat.
Yang terpenting, setelah kalian mengaplikasikan sunblock dan sunscreen, kemudian basah terkena air atau berkeringat, wajib hukumnya untuk mengoleskan kembali sunblock atau sunscreen agar zat yang ada di dalam bisa bekerja kembali secara optimal.
Jawabannya adalah sunblock dan sunscreen memiliki fungsi yang sama bagusnya dalam melindungi kulit dari paparan radiasi sinar matahari. Selanjutnya, kalian sesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari.
Sunblock dapat kalian gunakan ketika sedang beraktivitas lebih dari satu jam di bawah sinar matahari. Seperti kegiatan olahraga di luar ruangan, pekerjaan yang menuntut bekerja di lapangan, atau saat berwisata ke pantai. Kandungan aktifnya membuat kulit kalian terlindungi secara ekstra dari sinar UVA dan UVB.
Sedangkan sunscreen menjadi opsi tepat untuk digunakan sehari-hari atau kegiatan di luar ruangan yang nggak terlalu terpapar dengan sinar matahari. Formulanya yang ringan namun tetap melindungi kulit dari sinar UV juga dapat kalian kombinasikan dengan makeup, bahkan ketika dipakai di dalam ruangan. (*/)
BACA JUGA: TIPS MAKEUP NATURAL UNTUK COWOK BIAR TAMPAN MAKSIMAL