Sebagai salah satu dari tiga basic skincare selain facial wash dan moisturizer, pemakaian sunscreen nggak boleh kamu skip tiap hari. Sunscreen sendiri terdiri dari tiga jenis. Sudah tahu perbedaan ketiganya, belum?
FROYONION.COM - Tabir surya alias sunscreen termasuk dalam salah satu dari tiga basic skincare yang wajib digunakan tiap hari. Fungsinya adalah melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat memberikan efek negatif pada kulit.
Anjuran pemakaian sunscreen adalah sepanjang dua ruas jari dan diaplikasikan ulang tiap dua hingga tiga jam. Tujuan dari aplikasi ulang ini adalah supaya manfaat proteksinya bisa dirasakan dalam waktu lebih lama, terutama ketika sinar matahari masih ada dan terpapar langsung pada wajah.
Di pasaran, ada tiga jenis sunscreen yang beredar. Ketiganya adalah physical sunscreen, chemical sunscreen dan hybrid sunscreen. Walau fungsinya sama, tapi ketiganya punya perbedaan dari segi konsistensi produk, kandungan bahan aktif, cara pemakaian hingga cara kerjanya.
Beragamnya pilihan jenis sunscreen ini akan memudahkan kalian dalam memilih salah satu yang dirasa paling cocok dengan kebutuhan masing-masing. Yuk, pahami ketiga jenis sunscreen ini biar nggak salah pilih!
BACA JUGA:
MENGENAL PERBEDAAN SERUM, ESSENCE DAN AMPOULE DALAM DUNIA SKINCARE
1. KONSISTENSI PRODUK
Perbedaan utama physical dan chemical sunscreen ada pada konsistensi produknya, terutama tekstur serta efek yang langsung bisa dilihat setelah pemakaian. Chemical sunscreen lebih mirip pelembab dengan tekstur yang ringan serta mudah dioleskan, bahkan pada kulit wajah yang berminyak sekalipun.
Produk ini juga nggak akan meninggalkan white cast pada kulit wajah. White cast itu lho, efek samping penggunaan sunscreen yang menyebabkan munculnya lapisan berwarna putih di atas kulit. White cast ini biasanya akan membuat wajah tampak cemong dan warna kulit jadi nggak merata.
Sebaliknya, physical sunscreen biasanya memiliki tekstur yang lebih tebal serta dapat pula meninggalkan white cast pada kulit. Walau demikian, jenis yang satu ini terbilang cocok untuk semua jenis serta warna kulit, bahkan cocok juga dipakai untuk wanita hamil, anak-anak hingga pemilik kulit sensitif.
Sementara hybrid sunscreen yang merupakan perpaduan antara chemical dan physical sunscreen biasanya akan memiliki tekstur yang lebih ringan serta tanpa white cast. Tabir surya ini juga relatif aman bagi semua jenis kulit, terutama kulit sensitif dan kulit berjerawat.
2. BAHAN AKTIF
Perbedaan selanjutnya adalah pada kandungan bahan aktif yang ada di dalamnya. Physical sunscreen akan menggunakan bahan-bahan berbasis mineral, contohnya titanium dioksida dan zinc oxide. Nah, bahan-bahan aktif inilah yang biasanya akan menyebabkan white cast pada kulit wajah.
Sementara chemical sunscreen lebih banyak menggunakan ingredients seperti oxybenzone, dioxybenzone, octocrylene, avobenzone, octinoxate dan homosalate. Bahan-bahan kimia ini akan dapat melepaskan sinar UV yang berpotensi merusak kulit.
Sunscreen hybrid akan menggunakan perpaduan dari beberapa bahan di atas. Jadi, untuk bisa membedakan apakah sebuah produk tabir surya itu termasuk physical, chemical atau hybrid sunscreen salah satunya bisa dengan mengecek ingredients yang tertulis di bagian belakang kemasan, ya.
BACA JUGA:
DEADLINE SKINCARE, KAPAN WAKTUNYA SKINCARE BEKERJA MAKSIMAL DI KULIT
3. CARA PEMAKAIAN
Perbedaan berikutnya antara tiga jenis sunscreen ini ada pada cara pemakaiannya. Terutama adalah jangka waktu antara pengaplikasian pada wajah dengan kapan waktunya wajah dapat terpapar sinar matahari.
Pada chemical sunscreen, produk perlu dioleskan sekitar 15 hingga 30 menit sebelum kita beraktivitas di luar ruangan yang terpapar sinar matahari. Lamanya waktu ini dimaksudkan agar reaksi kimia dari pemakaian sunscreen dapat terjadi secara sempurna guna melindungi kulit dari kerusakan.
Physical sunscreen nggak butuh waktu selama itu. Kalian bisa langsung beraktivitas di bawah sinar matahari setelah menggunakannya. Jenis yang satu ini memang terbilang dapat bekerja dengan lebih cepat guna melindungi kulit. Physical sunscreen juga nggak perlu dipakai sesering mungkin.
Khusus hybrid sunscreen bisa dipakai 15 menit sebelum beraktivitas. Pemakaiannya juga harus diulangi tiap dua jam untuk memastikan supaya wajah bisa senantiasa terlindungi. Jika kalian berkeringat atau melakukan aktivitas di air seperti berenang, sunscreen juga harus dioleskan ulang.
4. CARA KERJA
Physical sunscreen memiliki cara kerja dengan membentuk perisai supaya sinar UV nggak bisa menembus kulit. Sementara chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV untuk kemudian diubah menjadi panas agar nggak masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.
Hybrid sunscreen memiliki perpaduan cara kerja physical serta chemical sunscreen. Jenis tabir surya ini akan membentuk perisai sekaligus menyerap panas agar kulit bisa terlindungi dari efek negatif paparan sinar matahari.
Nah, itu dia perbedaan antara chemical, physical serta hybrid sunscreen. Kalau diringkas, kira-kira begini perbedaan ketiga jenis tabir surya ini.
Chemical sunscreen memiliki tekstur yang ringan, nggak menyebabkan white cast, tapi butuh waktu pengaplikasian yang lebih lama dan harus sering-sering diaplikasikan ulang.
Physical sunscreen teksturnya lebih tebal, menyebabkan white cast namun cocok untuk semua jenis kulit. Tabir surya ini juga cocok buat kalian yang sat set sat set karena nggak butuh waktu lama untuk diaplikasikan.
Hybrid sunscreen adalah perpaduan dari chemical serta physical sunscreen. Teksturnya ringan, cenderung nggak menyebabkan white cast dan masih butuh waktu saat diaplikasikan.
Sunscreen jenis apapun yang kalian pilih akan sama-sama membantu melindungi kulit. Pilih produk yang menurut kalian paling nyaman dan sesuai jenis kulit serta kebutuhan masing-masing. Untuk perlindungan maksimal, pilih produk yang mampu melindungi dari paparan UVA serta UVB dan kandungan minimal 30 SPF serta rutin aplikasikan ulang tiap 2-3 jam. (*/)