4 kebiasaan buruk ini yang tidak kita sadari malah membuat pori-pori kulit membesar dan memicu timbulnya komedo dan jerawat. Apakah kamu melakukan salah satunya?
FROYONION.COM - Pori-pori membesar adalah salah satu masalah kulit yang paling umum dan hampir jadi masalah setiap orang. Buktinya di Google Trends Indonesia, selama 1 tahun terakhir kata kunci ‘pori-pori besar’ masih sering ditanyakan ke Google. Artinya, masih banyak orang yang struggle dalam mengatasi masalah kulit ini.
Pada umumnya, kebanyakan makhluk hidup mempunyai pori, bahkan orang Korea yang terlihat poreless saja sebenarnya punya kok. Hanya saja, ukuran pori-pori setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi faktor genetik, usia, dan jenis kulit.
BACA JUGA: KULITMU BERMINYAK? INI JENIS SKINCARE YANG TEPAT UNTUKMU
Sebenarnya, memiliki pori-pori kulit yang besar bukan sebuah aib. Namun, baik berpori kecil ataupun besar, sebaiknya kamu harus tetap merawat kuit agar bersih dan sehat.
Mau tau apa yang terjadi kalau kamu tidak merawat kulit?
Ketika pori-pori kita terbuka, debu atau kotoran jadi mudah masuk ke dalamnya dan jika tidak dibersihkan secara rutin, maka akan menghambat nutrisi seperti air yang akan masuk ke dalam kulit. Selain itu, dia juga bisa membentuk komedo dan memicu terjadinya jerawat.
Walaupun pada faktanya, pori-pori membesar tidak bisa diperkecil, namun masih ada usaha-usaha yang bisa kita lakukan untuk membuatnya ‘terlihat’ mengecil, yaitu dengan cara menyamarkannya.
Ada banyak cara agar pori-pori terlihat kecil. Bisa dengan macam-macam treatment seperti skincare, laser treatment atau microneedling yang bisa dilakukan dokter kulit, dan yang paling mudah yaitu dengan menjaga pola hidup sehat seperti menghindari asap rokok.
Meskipun akhirnya masih ada cara untuk membuat pori-pori terlihat kecil, namun cara tadi menjadi percuma kalau kamu masih melakukan kebiasaan sepele yang ternyata akan membuat pori-pori membesar.
Apa saja kebiasaan buruk itu? Mari kita cari tahu di bawah ini.
Face oil paper memang jadi alat yang praktis untuk mengurangi minyak berlebih. Tanpa harus cuci muka berkali-kali, rasa greasy di wajah bisa hilang dengan beberapa tepukan.
Namun sayangnya, pemakaian face oil paper secara berlebihan, diduga malah bisa membuat produksi minyak semakin bertambah dan secara linear pori-pori pun akan ikut membesar.
Sama seperti ketika mencuci wajah terlalu sering, kulit di wajah kita akan menerima sinyal ketika standar minyak yang harusnya melembabkan kulit jadi berkurang. Untuk menyeimbangkannya kembali, sistem tubuh akan mengeluarkan minyak lebih banyak.
Yang sebaiknya dilakukan: pakailah face oil paper dalam batasan yang wajar dan berikan jeda. Misalnya, 1 – 2 lembar per hari.
Saya berani taruhan, tidak ada orang di dunia ini yang tidak pernah memencet benjolan semungil apapun di wajah, seperti komedo, milia, dan jerawat. Rasanya sangat satisfying.
Walaupun kerap merasa lega karena berhasil mengeluarkan ‘sesuatu’, namun ternyata cara ini tidak dianjurkan kecuali dilakukan oleh dokter atau profesional.
Kenapa hanya mereka yang dibolehkan?
Karena kebanyakan dari kita tidak mengerti cara melakukannya dengan benar, tanpa menimbulkan efek samping yang lain. Ingat kah ketika kamu memencet jerawat muda yang masih sulit dipecahkan? Apa yang kamu dapat? Hanya luka dan kemerahan. Akibatnya, jerawat akan terdorong semakin dalam dan membuat por-pori membesar.
Yang sebaiknya dilakukan: jangan memencet apapun sampai jerawat matang dengan sendirinya atau pakailah skincare khusus untuk kulit berjerawat.
Kok bisa eksfoliasi jadi kebiasaan buruk? Bukannya malah penting ya?
Eksfoliasi memang penting, tapi kalau kamu tidak tau cara pemakaian yang tepat, maka manfaatnya juga tidak akan maksimal. Ketika kamu tidak melakukan eksfoliasi, kemungkinan sel kulit mati akan terangkat lebih lambat dan malah menyumbat pori-pori.
Sedangkan jika over eksfoliasi, kulit akan terluka dan secara perlahan pori-pori membesar, sehingga kulit akan memproduksi sebum lebih banyak sebagai bentuk proteksi diri. Nantinya, sebum-sebum itu lah yang akan memblokade pori-pori kamu.
Yang harus dilakukan: kalau kamu pemula, coba lakukan esksfoliasi sebanyak 2x – 3x dalam seminggu. Kalau kulitmu sudah terbiasa, barulah coba tambah frekuensinya. Ingat, selalu ikuti cara pakai yang tertera pada informasi produk.
Sebelum kamu membeli skincare, apakah kamu memeriksa ingredients di dalamnya?
Membaca ingredients hampir sama seperti membaca kandungan obat. Cari lah informasi terlebih dulu karena bisa saja ada sesuatu yang membuat kamu alergi, atau ada zat tertentu yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu produksi komedo (komedogenik).
Tingkat komedogenik biasanya dimulai dari 0 – 4. Beberapa Ingredients yang termasuk komedogenik adalah oil, coconut oil, cocoa butter, dan lain sebagainya.
Bukan berarti kamu tidak boleh memakainya sama sekali, semuanya kembali lagi terhadap kadar ingredients komedogenik dalam suatu produk dan juga jenis kulitmu.
Misalnya, pemilik kulit kering masih aman memakai bahan-bahan tadi. Hanya saja tidak direkomendasikan untuk kulit berminyak.
Yang sebaiknya dilakukan: hindari ingredients dengan tingkat komedogenik yang tinggi (jika kamu mempunya tipe kulit berminyak). Baca petunjuknya di sini.
Penting untuk kita mengetahui kebiasaan buruk yang menyebabkan pori-pori membesar, agar di masa depan kita tidak mengulangi kesalahan yang sama dan bisa coba menghindarinya. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati bukan? (*/)